Selasa, 01 Juni 2021

Mau Kerja di Perusahaan Ekspedisi SAP Express?

Mau Kerja di Perusahaan Ekspedisi SAP Express?

Saat ini SAP Express saya lihat sangat gencar dalam merekrut tenaga handal di hampir seluruh cabangnya, tidak hanya cabang, beberapa lowongan kerja juga dibuka untuk penempatan kantor pusat mereka.

Hampir semua iklan lowongan yang mereka pasang, kebanyakan tersedia posisi sales yang paling sangat banyak. Mulai dari Area Manager Sales, sampai sales executive untuk seluruh cabang mereka. Sedangkan untuk posisi di head office atau di kantor pusat, saat ini sedang dibutuhkan Social Media Manager dan Business Development Manager. 

Bagi teman-teman yang hafal alamat atau mungkin jalan tikus di kotamu, dan memiliki jiwa “penemu” alamat yang tinggi, serta pantang menyerah sebelum paket bisa diberhasil di antar juga bisa melamar sebagai kurir delivery di SAP Express.

Dimana pun teman-teman berada, baik itu di Padang, Jambi, Bogor, Banjarmasin, Makassar, atau pun sampai ke Papua, InsyaAllah pastinya peluang akan selalu terbuka lebar.

Sekarang pertanyaannya, apakah kita mau melangkah dan mencoba tantangan tersebut?

Melihat perkembangan dunia jasa pengiriman saat ini, sangat banyak peluang yang bisa diambil di industri padat karya tersebut. Tinggal kemauan kita untuk apply lamaran disana. 

Setahu saya yang sudah lebih dari 6 tahun berkecimpung di indutri jasa pengiriman, peluang untuk rekrut karyawan selalu ada mungkin bahkan setiap bulan pasti ada. Karena SDM merupakan faktor utama kesuksesan sebuah perusahaan jasa pengiriman. Ketika pengiriman mereka bertambah, tentu juga akan butuh tambahan SDM.

Bertambah pula armada mereka seperti Fuso, tronton, Engkel, Blind van dan sebagainya, tentu juga pasti akan menambah driver yang sesuai dengan armada yang baru mereka miliki.

So, saran saya yang lebih baik. Apapun posisi yang ingin kamu terima tantangannya di industri jasa pengiriman, silahkan di apply saja dahulu. Lebih cepat dan praktis, langsung saja kirimkan lamaran dan CV, serta dokumen pendukung lainnya langsung ke email HRD mereka. Seperti email HRD SAP Express berikut ini : recruitment@sap-express.com.

Anda sebagai pelamar, palingan tinggal mencantumkan posisi lamaran yang ingin di lamar pada subject email. Kirimkan saja secepatnya, manatahu Anda yang terpanggil oleh HRD Mereka.


Kamis, 20 Februari 2020

Akhirnya Atasan Mengetahui Kelakukan "Si tungpis"


Suatu ketika disaat saya baru balik dari lapangan, atasan kemudian ikut masuk ruangan dan mendekat ke meja kerja saya. Tampak ada sesuatu yang sangat penting yang hendak beliau bicarakan dengan saya. Sambil menuju ruangan, sekilas beliau masih melihat kiri dan kanan, memastikan bahwa saya saja yang ada di ruang sales pada waktu itu.

Setelah dipastikan hanya saya saja yang berada di ruangan, barulah atasan saya tersebut memperlihatkan handphone beliau pada saya. Sekilas terlihat hasil screnshot percakapan di sebuah group WA yang di sampaikan oleh seseorang. Sebuah nomor yang tidak tahu siapa pemiliknya, namun yang jelas beliau ada di group WA tersebut.

Setelah saya baca, terlihat sangat gamblang beberapa orang rekan kerja saya sedang membicarakan teman-teman yang lain, bahkan sibos pun dibicarakan. Kalaupun dibicarakan hal yang baik tidak mengapa, namun yang dibicarakan saling menghina dan menjelekkan, bahkan ada pembicaraan yang ingin menjatuhkan kinerja perusahaan.

Setelah melihatkan hasil screnshot tersebut sibos pun bertanya, ini nomor WA riky. Ketika saya lihat, maaf pak itu bukan nomor WA saya. Saya cuma memiliki satu nomor WA yang saya gunakan saat ini. Kalau nomor itu, saya tidak kenal pak. Meskipun kami tahu itu sebuah percakapan di group WA, namun si informan tersebut menutupi apa nama groupnya.

Akhir kata pada saat itu, kami sepakat untuk mencoba sama-sama mencari tahu kebenaran yang lebih jelas tentang screnshot tersebut.

Beberapa hari berselang, teman se tim saya saat ngopi bareng. Beliau juga ingin memperlihatkan sesuatu kepada saya. Karena saat itu, ada seorang teman juga yang sama ngopi bareng kami, teman saya ini kirimkan saya sebuah foto melalui WA. Kemudian beliau suruh saya membaca chat beliau tersebut.

Ketika saya buka, ternyata sebuah screenshot juga. Screenshot percakapan yang menjelekkan teman ini, bahkan mengatakan teman saya ini dengan nama sebuah binatang berkaki empat.

Waktu itu ketika saya tanya, siapa yang mengirimkan, beliau tidak ingin menyebutkannya. Merahasiakan nama informan yang mengirimkan screenshot tersebut dari saya.

Beliau pun sadar bahwa "si tungpis" ini dari dua tahun yang lalu juga sudah sangat kesal kepada teman ku ini. Sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dia kesalkan. "Situngpis" ini, mengira teman saya ini mengambil hak beliau dan teman-teman lain, saat pelaksanaan sebuah proyek. Pada kenyataannya tidak demikian. 

Bermula dari kesalahpahaman tersebut akhirnya ada saja salah dari teman ku ini di mata "si tungpis". Sampai saat ini "si tungpis" selalu marah bahkan tidak tegur sapa dengan teman ku ini. Padahal kami semua satu kantor yang sama.

Oya, Situngpis ini nama orang atau sebuah istilah?

Saya meminjam istilah "si tungpis" dari sebuah artikel di kompasiana dari seorang penulisnya yang bernama Sigit Eka Pribadi. Beliau membuat sebuah postingan dengan judul, " Mengatasi Situngpis di Di Lingkungan Kerja." 

Postingan tersebut menjelaskan bahwa tungpis itu sebuah istilah untuk tipikal rekan kerja yang selalu membicarakan keburukan siapa saja kepada siapa saja yang ada didekatnya, termasuk membicarakan hal buruk tentang kita sendiri pada rekan kerja yang lainnya.

Lebih lanjut Mas Sigit mengingatkan kita, jangan sampai mengutarakan hal-hal rahasia padanya atau berbicara tentang orang lain semisal menyampaikan kritik tentang pimpinan atau rekan kerja kita yang lainnya kepadanya.

Informasi yang tersiar kepada si tungpis, akan juga tersiar kepada yang lain, namun yang disampaikan tersebut bisa saja jauh lebih melenceng dari apa yang kita bicarakan.

Jadi bisa dikatakan bahwa tungpis ini masuk pada kategori seorang provokator, tukang lapor, nyinyir, menjelekkan orang lain, yang berdasarkan sifat iri dan dengki yang menjadi motif utamanya. Bisa juga untuk menjatuhkan orang yang jadi targetnya atau yang tidak dia sukai yang menjadi penghalang baginya untuk mencapai ambisinya.

Kembali kepada cerita di atas.

Beberapa hari setelah teman saya tersebut cerita, atasan saya kembali mendatangi meja kerja saya untuk membahas screenshot sebelumnya. Saya juga menyebutkan secara reflek bahwa saya juga mendapatkan screenshot dari teman satu divisi saya, manatahu sebuah screenshot yang sama.

Setelah kami cek, memang betul itu screenshot yang sama, namun kisahnya di potong. Kepada teman yang satu divisi dengan saya dikirimkan screenshot yang menjelekkan beliau, kepada atasan siinforman mengirimkan potongan yang menjelekkan beliau juga.

Akhirnya melihat screenshot tersebut ternyata ada sebuah backgroun foto seorang anak, ternyata kami kenal dengan anak tersebut. Aha siinforman pun siapa orangnya kami sudah mengetahuinya.

Sorenya teman satu divisi saya yang dibilang nama binatang tersebut, ditahan dulu sama atasan di ruangan beliau. Saat itu semua orang sudah pulang. Akhirnya disana lah terbongkar semuanya, dan atasan saya mendapatkan benang merah. 

Group WA tersebut ternyata banyak yang sudah terprovokasi oleh Si tungpis, namun ada juga yang mungkin gak setuju dan membocorkan percakapan tersebut kepada teman saya dan atasan.

Akhirnya kami semua paham, dan atasan pun akan mengambil tindakan. Namun yang pasti atasan memberikan informasi awal bahwa jangan percaya pada "si tungpis " lagi. Bisa saja ke depan si tungpis akan di putus kontraknya atau gimana saya enggak tahu pula.

Namun sejak saat itu, kami sudah mulai menjauh dari Si tungpis dan tidak terlalu banyak mengobrol atau sekedar kongkow dengannya.  

Rabu, 19 Februari 2020

Usaha Sampingan Seorang Karyawan


Saya seorang karyawan swasta. Pekerjaan saya sih, banyak di lapangan dibandingkan dalam ruangan. Sabtu pun bekerja hanya sampai setengah hari. Boleh dikatakan Sabtu setengah harinya lagi dan Minggu bisa dimanfaatkan untuk santai atau pekerjaan lainnya.

Mungkin karena saya bekerja sebagai sales adalah hobi dan sekaligus jalan-jalan, sehingga sabtu setengah hari yang sisa, serta minggu full jika dibawa kerja pun masih bisa. Ibarat kata, gak istirahat atau plesiran pun gak masalah.

Dahulu saya dapatkan kesempatan untuk menjadi Mystery Shopper dari salah satu perusahaan di jakarta. kerjanya juga bebas yang penting selesai tepat pada waktu serta irit biaya operasional. Inilah kesempatan pertama saya bisa bekerja sambil jalan-jalan dengan istri. 

Berawal iseng-iseng apply di Jobstreet, akhirnya saya dihubungi sama PIC nya dan saya diterima. Tugas pertama saya melakukan survey di 12 tempat dan ditambah lagi 21 tempat lagi. Sehingga sebulan itu saya mendapatkan 33 lokasi survey. Makan, bensin, semuanya di tanggung. 

Akhir periode kerja, saya mendapatkan uang bersih sebesar Dua Juta lebih dan ditambah survey asuransi dua ratus ribuan. Jika di totalkan ada lebih dari Dua Setengah Juta. 

Alhamdulillahnya lagi, mungkin karena pekerjaan saya irit biaya operasional serta cepat selesai, saya juga di percaya untuk di daerah Bengkulu, Lampung bahkan sampai Pekanbaru. Karena saya tidak enak hati memaksakan diri, dan kemungkinan jika saya terima, maka mereka juga akan mengeluarkan cost yang sangat besar. Alhasil, untuk daerah Pekanbaru saya berikan ke teman saya, dan selesai.

Meskipun untuk wilayah tersebut saya tidak bisa, karena waktu yang terbatas serta cost yang tiniggi, saya merasa sangat beruntung karena perusahaan tersebut sangat mempercayakan saya sebagai perwakilan mereka. Walaupun saya cuma freelance di sini. 

Pekerjaan sampingan saya selanjutnya, yaitu jualan Speaker Digital Alquran Alfawwaz. Ini bermula dari salah seorang teman saya yang menawarkan kesempatan untuk menjadi reseller beliau. 

Sehubungan dengan relasi saya juga lumayan banyak, ya saya terima penawaran beliau, apalagi saya juga sangat hobi ngeblog. Tentulah di blog saya saya pasang iklan Speaker Digital Alquran Alfawwaz ini. Pekerjaan utama tidak terganggu, sampingan bisa jalan juga.

Pekerjaan sampingan saya selanjutnya adalah menjadi Agen Retail SAP Express Padang. Sebelum saya bekerja di SAP Express, saya diberikan hadiah oleh Kepala Cabang SAP Express Padang perlengkapan lengkap agen retail. Alamat agen retail saya tersebut adalah rumah orang tua saya sendiri di Padang.

Sambil jalan waktu itu saya juga mendapatkan pengiriman. Alhamdulillah saya mendapatkan komisi sampai 25% dari setiap transaksi pengiriman. Lumayan hasilnya, bahkan sampai bisa saya tabung hasil komisinya per bulan.

Nah, sobat. Meskipun kita ini masih berstatus karyawan. Banyak usaha sampingan yang bisa kita kerjakan, yang penting halal dan tidak mengganggu pekerjaan utama kita. So, jangan mengeluh jika saat ini kita sedang kekurangan uang. 

Bersyukurlah karena minimalnya saja, kita ada penghasilan utama. Silahkan bandingkan dengan orang yang tidak memiliki pekerjaan utama. Apalagi yang sedang nganggur.

Jika kita mau mencari pekerjaan, sangat banyak pekerjaan saat ini yang tersedia, cuma pertanyaannya apakah kita mau mengambilnya? 

Jika ingin mencari uang tambahan, sangat banyak peluang yang tersedia, pertanyaannya juga sama apakah kita mau memanfaatkan peluang tersebut?

Tidak ada yang salah dengan Usaha Sampingan Seorang Karyawan, yang salah adalah berdiam diri mengharapkan mendapatkan sesuatu tanpa berusaha.
Postingan ini sembari mengingatkan diri saya sendiri, semoga juga bermanfaat bagi pembaca setia Blog Dunia Karir.

Senin, 17 Februari 2020

Sertifikat Penting Bagi Payroll Specialist


"Bang, sebentar lagi saya harus cari pekerjaan baru ya. " Itu kalimat yang saya dengar saat menjemputnya pulang kerja. "Lho, Kok gitu ?" balasku padanya. "Iya bg, Sebentar lagi Dirut sudah mendapatkan pengganti saya yang lebih banyak pengalaman dan punya sertifikat Brevet Pajak."

Beberapa waktu ke depan staf payroll perusahaan kami akan segera di ganti. Sebelumnya sistem payroll kami masih menggunakan sistem manual dengan excel. Per Maret 2020 sistem manual tersebut akan digantikan dengan MIS (Management Information System). Fungsi staf payroll juga akan di tingkatkan dengan penambahan fungsi pekerjaan yang mengurusi tentang perpajakan. 

Tentunya pekerjaan yang berhubungan dengan pajak, haruslah orang yang sudah paham tentang pajak dan memiliki sertifikasi perpajakan, minimal memiliki sertifikat brevet pajak terapan A/B.

Nah, dari pengalaman tersebut terlihat jelas, sebagai seorang karyawan harus senantiasa meningkatkan kemampuannya, minimal dilingkungan pekerjaannya sendiri. Seperti di atas, beliau sudah sekian lama mengurusi gaji pegawai. Sekarang perusahaan menuntut untuk pergantian sistem dan bertambah tupoksi pekerjaannya. Otomatis ketika tuntutan perusahaan ini muncul dan si staf tidak siap. Mau tidak mau, suka tidak suka, maka jabatannya harus di gantikan dengan orang baru yang telah siap dengan hal tersebut.

Baca Juga : Belajar Keahlian Dengan Cara Yang Baru

Kemudian yang digantikan, bisa saja di rumahkan atau diturunkan fungsinya ke posisi yang sedang kosong. Pastinya posisi kosong tidak mungkin lebih tinggi dari sebelumnya, kemungkinan besar tentu akan lebih turun posisi pekerjaannya.

Dari awal karir, kita sebagai karyawan harus mempunyai ambisi untuk dapat di promosikan.

Saya awal masuk di perusahaan sebagai seorang Sales Excecutive, kemudian di promosikan sebagai Corporat Sales SPV. Dari posisi SE menjadi CS SPV itu alhamdulillah hanya membutuhkan waktu dua tahun saja. Sekarang saya ingin mengincar untuk menjadi Branch Sales Manager, apalagi waktu juga sudah berselang dua tahun sejak saya di promosikan menjadi SPV.

Intinya, ketika kita masuk di sebuah perusahaan kita juga mesti melihat jenjang karirnya. Setelah melihat jenjang karir kita bisa turunkan apa saja keahlian yang harus kita kuasai. Nah, dari sana sedikit demi sedikit kita bisa angsur menguasai keahlian tersebut.

Sama halnya dengan PIC finance yang saya ceritakan di awal postingan ini. Awal bekerja beliau sebagai finance biasa, kemudian di tugaskan ke payroll specialist, dari posisi ini bisa juga meningkat menjadi SPV payroll, Manager Payroll, atau mungkin Manager Finance, kemudian menjadi Senior Manager Finance, GM Finance, atau bisa menjadi Direktur Finance.

Jika sekiranya beliau sudah menguasai tentang pajak dan memiliki sertifikasi perpajakan, tentu beliau bisa saja masih di posisi yang sama dan bisa kemungkinan naik ke jenjang karir berikutnya.

Untuk mengambil khusus Brevet Pajak misalkan, sebenarnya tidak lah sulit, tidak perlu juga menyita waktu yang sangat lama. Sambil bekerja sambil kursus pun juga bisa. Apalagi saat ini sudah tersedia kursus online seperti yang diadakan arkademi.

Sebenarnya berapa pun uang yang kita keluarkan untuk kursus tidak lah sia-sia, itu merupakan uang investasi. Dengan kita ikut kursus, keahlian kita bertambah, dan posisi jabatan kita juga minimal bisa dipertahankan bahkan cenderung bisa meningkat.

Belajar dari pengalaman beliau tersebut, semoga kita bisa mengambil hikmahnya ya sobat. Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Kursus Online Brevet Pajak Terapan A/B Bersertifikat, Bagi yang Super Sibuk

Harus Growth, Gak Bisa Hanya Cari Aman Saja


Kami merupakan sebuah perusahaan ekspedisi swasta yang sudah Go Public. Namanya perusahaan swasta tentu pastinya akan menargetkan bagaimana bisa mencapai omset yang telah di tetapkan manajemen, demi kelangsungan hidup perusahaan. Tentunya semua jajaran mulai dari manajemen pusat sampai ke cabang harus senantiasa berusaha ekstra maksimal untuk membuat perusahaan ini senantiasa growth dan mencapai keuntungan waktu demi waktu.

Beberapa waktu yang lalu saya dihubungi oleh sales cabang lain. Beliau memberikan informasi, bahwa ide yang telah saya berikan ke beliau tidak dapat di laksanakan di cabangnya. Lantaran, tidak di setujui oleh kepala cabang. Sang sales ini pun memberikan penilaian, bahwa si kepala cabang nampaknya tidak ada memiliki suatu planning apalagi action untuk dapat membawa cabangnya keluar dari zona minus.

Ketika saya melihat di group nasional juga, nampaknya beliau juga kurang atau telat respon terkait komplen yang masuk ke cabang mereka. Saya pun menilai bahwa beliau juga hanya mencari aman, dan belum ada memiliki rasa ngreget untuk pengembangan cabang.

Di perusahaan kami saat ini selain kacab bertanggung jawab terhadap jalannya operasional, beliau juga diamanahkan bagaimana mencapai omset yang membuat cabang tersebut untung. Minimal neraca keuangan harus balance saja, itu sudah alhamdulillah banget. Apalagi jika bisa mencetak keuntungan, tentu sangat di apresiasi oleh manajemen pusat.

Kembali ke kacab tadi yang kami ceritakan. Saya pun tidak bisa berbuat apa-apa, termasuk sales cabang lain yang menghubungi saya waktu itu, saya hanya bisa menyampaikan bahwa kita harus tunduk pada keputusan kacab dan menjalankan apa saja yang beliau perintahkan. 

Beberapa hari setelah kami mengobrol via telpon, saya dihubungi kembali oleh sales tersebut. Beliau memberikan informasi bahwa kacab beliau akhirnya di putus kerja oleh manajemen pusat. Rasanya beliau sudah bekerja di perusahaan kami selama satu tahun deh. Nah, ternyata kekhawatiran kami yang dibicarakan sebelumnya benar-benar terjadi.  

Perusahaan pasti menilai, jika respon selalu telat bahkan tidak ada sama sekali, apalagi kondisi operasional berantakan, cabang kondisi minus, belum ada pergerakan penambahan omset, apalagi yang bisa manajemen pusat harapkan dari kacab tersebut?

Namanya perusahaan swasta, tidak di subsidi oleh pemerintah. Ketika seorang karyawan sudah di rasa tidak memiliki sumbangsih yang besar bagi perusahaan tentu lebih baik perusahaan merumahkan beliau, dan mencari pengganti yang jauh lebih baik.

Persaingan di bidang ekspedisi sudah sangat ketat. GET or DIE. Jika kita tidak dapat merebut klien, maka kita akan mati. Karena Kue pengiriman itu, segitu-gitu juga banyaknya, malah perusahaan ekspedisi yang baru selalu muncul setiap tahunnya. 

Manajemen di cabang selalu di tuntut untuk senantiasa berinovasi, jalankan operasional dengan baik, ekspansi ke daerah cakupan kerja kita dan cover semua wilayah pengantaran di daerah tersebut, sembari tingkatkan akuisisi dan retensi klien yang dapat mendongrak omset. 

Namanya perusahaan ekspedisi, si customer hanya menuntut tiga hal, Cepat, Aman dan Murah. Jika sudah terwujud Cepat dan Aman, maka hal terakhir bisa diabaikan.