Senin, 17 Februari 2020

Harus Growth, Gak Bisa Hanya Cari Aman Saja


Kami merupakan sebuah perusahaan ekspedisi swasta yang sudah Go Public. Namanya perusahaan swasta tentu pastinya akan menargetkan bagaimana bisa mencapai omset yang telah di tetapkan manajemen, demi kelangsungan hidup perusahaan. Tentunya semua jajaran mulai dari manajemen pusat sampai ke cabang harus senantiasa berusaha ekstra maksimal untuk membuat perusahaan ini senantiasa growth dan mencapai keuntungan waktu demi waktu.

Beberapa waktu yang lalu saya dihubungi oleh sales cabang lain. Beliau memberikan informasi, bahwa ide yang telah saya berikan ke beliau tidak dapat di laksanakan di cabangnya. Lantaran, tidak di setujui oleh kepala cabang. Sang sales ini pun memberikan penilaian, bahwa si kepala cabang nampaknya tidak ada memiliki suatu planning apalagi action untuk dapat membawa cabangnya keluar dari zona minus.

Ketika saya melihat di group nasional juga, nampaknya beliau juga kurang atau telat respon terkait komplen yang masuk ke cabang mereka. Saya pun menilai bahwa beliau juga hanya mencari aman, dan belum ada memiliki rasa ngreget untuk pengembangan cabang.

Di perusahaan kami saat ini selain kacab bertanggung jawab terhadap jalannya operasional, beliau juga diamanahkan bagaimana mencapai omset yang membuat cabang tersebut untung. Minimal neraca keuangan harus balance saja, itu sudah alhamdulillah banget. Apalagi jika bisa mencetak keuntungan, tentu sangat di apresiasi oleh manajemen pusat.

Kembali ke kacab tadi yang kami ceritakan. Saya pun tidak bisa berbuat apa-apa, termasuk sales cabang lain yang menghubungi saya waktu itu, saya hanya bisa menyampaikan bahwa kita harus tunduk pada keputusan kacab dan menjalankan apa saja yang beliau perintahkan. 

Beberapa hari setelah kami mengobrol via telpon, saya dihubungi kembali oleh sales tersebut. Beliau memberikan informasi bahwa kacab beliau akhirnya di putus kerja oleh manajemen pusat. Rasanya beliau sudah bekerja di perusahaan kami selama satu tahun deh. Nah, ternyata kekhawatiran kami yang dibicarakan sebelumnya benar-benar terjadi.  

Perusahaan pasti menilai, jika respon selalu telat bahkan tidak ada sama sekali, apalagi kondisi operasional berantakan, cabang kondisi minus, belum ada pergerakan penambahan omset, apalagi yang bisa manajemen pusat harapkan dari kacab tersebut?

Namanya perusahaan swasta, tidak di subsidi oleh pemerintah. Ketika seorang karyawan sudah di rasa tidak memiliki sumbangsih yang besar bagi perusahaan tentu lebih baik perusahaan merumahkan beliau, dan mencari pengganti yang jauh lebih baik.

Persaingan di bidang ekspedisi sudah sangat ketat. GET or DIE. Jika kita tidak dapat merebut klien, maka kita akan mati. Karena Kue pengiriman itu, segitu-gitu juga banyaknya, malah perusahaan ekspedisi yang baru selalu muncul setiap tahunnya. 

Manajemen di cabang selalu di tuntut untuk senantiasa berinovasi, jalankan operasional dengan baik, ekspansi ke daerah cakupan kerja kita dan cover semua wilayah pengantaran di daerah tersebut, sembari tingkatkan akuisisi dan retensi klien yang dapat mendongrak omset. 

Namanya perusahaan ekspedisi, si customer hanya menuntut tiga hal, Cepat, Aman dan Murah. Jika sudah terwujud Cepat dan Aman, maka hal terakhir bisa diabaikan.