Rabu, 19 Februari 2020

Usaha Sampingan Seorang Karyawan


Saya seorang karyawan swasta. Pekerjaan saya sih, banyak di lapangan dibandingkan dalam ruangan. Sabtu pun bekerja hanya sampai setengah hari. Boleh dikatakan Sabtu setengah harinya lagi dan Minggu bisa dimanfaatkan untuk santai atau pekerjaan lainnya.

Mungkin karena saya bekerja sebagai sales adalah hobi dan sekaligus jalan-jalan, sehingga sabtu setengah hari yang sisa, serta minggu full jika dibawa kerja pun masih bisa. Ibarat kata, gak istirahat atau plesiran pun gak masalah.

Dahulu saya dapatkan kesempatan untuk menjadi Mystery Shopper dari salah satu perusahaan di jakarta. kerjanya juga bebas yang penting selesai tepat pada waktu serta irit biaya operasional. Inilah kesempatan pertama saya bisa bekerja sambil jalan-jalan dengan istri. 

Berawal iseng-iseng apply di Jobstreet, akhirnya saya dihubungi sama PIC nya dan saya diterima. Tugas pertama saya melakukan survey di 12 tempat dan ditambah lagi 21 tempat lagi. Sehingga sebulan itu saya mendapatkan 33 lokasi survey. Makan, bensin, semuanya di tanggung. 

Akhir periode kerja, saya mendapatkan uang bersih sebesar Dua Juta lebih dan ditambah survey asuransi dua ratus ribuan. Jika di totalkan ada lebih dari Dua Setengah Juta. 

Alhamdulillahnya lagi, mungkin karena pekerjaan saya irit biaya operasional serta cepat selesai, saya juga di percaya untuk di daerah Bengkulu, Lampung bahkan sampai Pekanbaru. Karena saya tidak enak hati memaksakan diri, dan kemungkinan jika saya terima, maka mereka juga akan mengeluarkan cost yang sangat besar. Alhasil, untuk daerah Pekanbaru saya berikan ke teman saya, dan selesai.

Meskipun untuk wilayah tersebut saya tidak bisa, karena waktu yang terbatas serta cost yang tiniggi, saya merasa sangat beruntung karena perusahaan tersebut sangat mempercayakan saya sebagai perwakilan mereka. Walaupun saya cuma freelance di sini. 

Pekerjaan sampingan saya selanjutnya, yaitu jualan Speaker Digital Alquran Alfawwaz. Ini bermula dari salah seorang teman saya yang menawarkan kesempatan untuk menjadi reseller beliau. 

Sehubungan dengan relasi saya juga lumayan banyak, ya saya terima penawaran beliau, apalagi saya juga sangat hobi ngeblog. Tentulah di blog saya saya pasang iklan Speaker Digital Alquran Alfawwaz ini. Pekerjaan utama tidak terganggu, sampingan bisa jalan juga.

Pekerjaan sampingan saya selanjutnya adalah menjadi Agen Retail SAP Express Padang. Sebelum saya bekerja di SAP Express, saya diberikan hadiah oleh Kepala Cabang SAP Express Padang perlengkapan lengkap agen retail. Alamat agen retail saya tersebut adalah rumah orang tua saya sendiri di Padang.

Sambil jalan waktu itu saya juga mendapatkan pengiriman. Alhamdulillah saya mendapatkan komisi sampai 25% dari setiap transaksi pengiriman. Lumayan hasilnya, bahkan sampai bisa saya tabung hasil komisinya per bulan.

Nah, sobat. Meskipun kita ini masih berstatus karyawan. Banyak usaha sampingan yang bisa kita kerjakan, yang penting halal dan tidak mengganggu pekerjaan utama kita. So, jangan mengeluh jika saat ini kita sedang kekurangan uang. 

Bersyukurlah karena minimalnya saja, kita ada penghasilan utama. Silahkan bandingkan dengan orang yang tidak memiliki pekerjaan utama. Apalagi yang sedang nganggur.

Jika kita mau mencari pekerjaan, sangat banyak pekerjaan saat ini yang tersedia, cuma pertanyaannya apakah kita mau mengambilnya? 

Jika ingin mencari uang tambahan, sangat banyak peluang yang tersedia, pertanyaannya juga sama apakah kita mau memanfaatkan peluang tersebut?

Tidak ada yang salah dengan Usaha Sampingan Seorang Karyawan, yang salah adalah berdiam diri mengharapkan mendapatkan sesuatu tanpa berusaha.
Postingan ini sembari mengingatkan diri saya sendiri, semoga juga bermanfaat bagi pembaca setia Blog Dunia Karir.

Senin, 17 Februari 2020

Harus Growth, Gak Bisa Hanya Cari Aman Saja


Kami merupakan sebuah perusahaan ekspedisi swasta yang sudah Go Public. Namanya perusahaan swasta tentu pastinya akan menargetkan bagaimana bisa mencapai omset yang telah di tetapkan manajemen, demi kelangsungan hidup perusahaan. Tentunya semua jajaran mulai dari manajemen pusat sampai ke cabang harus senantiasa berusaha ekstra maksimal untuk membuat perusahaan ini senantiasa growth dan mencapai keuntungan waktu demi waktu.

Beberapa waktu yang lalu saya dihubungi oleh sales cabang lain. Beliau memberikan informasi, bahwa ide yang telah saya berikan ke beliau tidak dapat di laksanakan di cabangnya. Lantaran, tidak di setujui oleh kepala cabang. Sang sales ini pun memberikan penilaian, bahwa si kepala cabang nampaknya tidak ada memiliki suatu planning apalagi action untuk dapat membawa cabangnya keluar dari zona minus.

Ketika saya melihat di group nasional juga, nampaknya beliau juga kurang atau telat respon terkait komplen yang masuk ke cabang mereka. Saya pun menilai bahwa beliau juga hanya mencari aman, dan belum ada memiliki rasa ngreget untuk pengembangan cabang.

Di perusahaan kami saat ini selain kacab bertanggung jawab terhadap jalannya operasional, beliau juga diamanahkan bagaimana mencapai omset yang membuat cabang tersebut untung. Minimal neraca keuangan harus balance saja, itu sudah alhamdulillah banget. Apalagi jika bisa mencetak keuntungan, tentu sangat di apresiasi oleh manajemen pusat.

Kembali ke kacab tadi yang kami ceritakan. Saya pun tidak bisa berbuat apa-apa, termasuk sales cabang lain yang menghubungi saya waktu itu, saya hanya bisa menyampaikan bahwa kita harus tunduk pada keputusan kacab dan menjalankan apa saja yang beliau perintahkan. 

Beberapa hari setelah kami mengobrol via telpon, saya dihubungi kembali oleh sales tersebut. Beliau memberikan informasi bahwa kacab beliau akhirnya di putus kerja oleh manajemen pusat. Rasanya beliau sudah bekerja di perusahaan kami selama satu tahun deh. Nah, ternyata kekhawatiran kami yang dibicarakan sebelumnya benar-benar terjadi.  

Perusahaan pasti menilai, jika respon selalu telat bahkan tidak ada sama sekali, apalagi kondisi operasional berantakan, cabang kondisi minus, belum ada pergerakan penambahan omset, apalagi yang bisa manajemen pusat harapkan dari kacab tersebut?

Namanya perusahaan swasta, tidak di subsidi oleh pemerintah. Ketika seorang karyawan sudah di rasa tidak memiliki sumbangsih yang besar bagi perusahaan tentu lebih baik perusahaan merumahkan beliau, dan mencari pengganti yang jauh lebih baik.

Persaingan di bidang ekspedisi sudah sangat ketat. GET or DIE. Jika kita tidak dapat merebut klien, maka kita akan mati. Karena Kue pengiriman itu, segitu-gitu juga banyaknya, malah perusahaan ekspedisi yang baru selalu muncul setiap tahunnya. 

Manajemen di cabang selalu di tuntut untuk senantiasa berinovasi, jalankan operasional dengan baik, ekspansi ke daerah cakupan kerja kita dan cover semua wilayah pengantaran di daerah tersebut, sembari tingkatkan akuisisi dan retensi klien yang dapat mendongrak omset. 

Namanya perusahaan ekspedisi, si customer hanya menuntut tiga hal, Cepat, Aman dan Murah. Jika sudah terwujud Cepat dan Aman, maka hal terakhir bisa diabaikan.